Microsoft, Dell, Intel dan Cisco Bergabung dalam OpenFog Consortium

watch_later Wednesday, 9 December 2015




baru-baru ini, sejumlah partner pendukung IoT membentuk OpenFog Consortium.

Dalam pembukaan Internet of Things World Forum 2015.di Dubai Trade Center, Dubai, Uni Emirat Arab, disampaikan Cisco, Dell, Princeton University, ARM, Intel dan Microsoft berada di dalam konsorsium ini.

Konsorsium ini diharapkan bisa menjadi jembatan untuk memadukan teknologi dan solusi yang ditawarkan oleh setiap perusahaan pendukung IoT sehingga bisa saling melengkapi dan kompatibel satu sama lain.

Saat ini, Cisco sedang membantu sejumlah kota yang mulai menggunakan platform data digital untuk mengelola kota, seperti Kansas (AS), Adelaide (Australia), Hamburg (Jerman), dan Bangalore (India).

Kota-kota ini sedang belajar merekam dan menganalisa data-data yang sangat banyak dan besar dari sensor, kamera, dan perangkat mobile dengan teknik fog computing.

Fog atau kabut memungkinkan pengguna untuk menganalisa dan mengelola data secara lokal dan mempercepat transaksi data karena proses tersebut tidak perlu lagi dilakukan di cloud atau awan.

Melalui arsitektur terbuka yang dikembangkan oleh perusahaan pendukung IoT, jaringan dan penyimpanan data serta kepemimpinan yang baik, teknologi ini diharapkan bisa memaksimalkan potensi IoT dan menjadi standar pengembangan industrinya.

Sebelumnya, Cisco memprediksikan bahwa 40 persen data yang diciptakan dari IoT akan diproses dalam fog computing pada tahun 2018
.


Senior Vice President and General Manager Internet of Things Group Intel, Douglas Davis, menekankan tentang pentingnya standar dan konsorsium ini dalam memaksimalkan potensi IoT.

Sebagai proyek awal dari fog computing, Davis mendemonstrasikan router pintar Cisco dengan inti dari Intel yang diaplikasikan dalam operasional Kepolisian Uni Emirat Arab.

Router akan mengelola dan menganalisis data dari kamera dan sensor yang dipasang di badan polisi maupun mobil polisi menjadi suatu informasi.

Proses ini lebih cepat daripada data-data tersebut harus ditransfer lebih dahulu ke awan (cloud). Hal yang sama juga bisa diterapkan dalam pengembangan nursing home menyusul tingginya angka kaum lansia. Menurut Davis, inilah yang bisa menjadi masa depan IoT